Rabu, 11 Mei 2016

Antisipasi Punahnya Populasi Bilih

Antisipasi Punahnya Populasi Bilih, DKP Sumbar Ajak Nelayan Bikin Keramba Jaring Apung

Mengantisipasi punahnya populasi bilih di Danau Singkarak, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar mengajak para nelayan di salingka danau beralih menjadi pembudidaya ikan keramba. Apalagi sejak satu tahun terkhir, hama gamis yang menghancurkan ikan-ikan di keramba sudah dapat diatasi.
Bila Bilih terus menerus diambil dikhawatirkan populasinya terus menurun dan akhirnya punah. Padahal, Bilih merupakan salah satu ikan khas Sumbar yang sudah sangat terkenal sampai belahan dunia. “Jangan sampai ikan ini bernasib sama seperti ikan Semah di Jambi dan ikan Terumbuk di Riau yang kini populasinya sudah punah, “ujar Kepala DKP Sumbar, Yosmeri.
Untuk tahap awal, para nelayan penjala dan penjaring ikan dapat menghentikan  satu atau dua hari aktifitasnya menjala atau menjaring bilih dengan keramba. “Kalau langsung berhenti mungkin mereka tidak mau. Makanya, kami sarankan untuk satu atau dua hari dapat berhenti menjala atau menjaring dan beralih memelihara ikan keramba,” ajak Yosmeri.
DKP Sumbar telah melakukan berbagai upaya selain kini menggalakkan usaha keramba. Salah satunya dengan meminta masyarakat menggunakan jarring yang lebih besar, sehingga bilih-bilih dalam ukuran kecil tidak ikut terjaring. Saat ini, berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat dan beberapa penjala ikan bilih di Sampur, Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar, disana terdapat sedikitnya 200 orang penjala ikan, dan belum termasuk di bagian danau lainnya. Mereka bekerja selama 24 jam dengan pembagian tiga shift, pagi, sore dan malam.
Selain  untuk menjaga populasi ikan bilih, usaha KJA diharapkan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sekaligus membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan di daerah ini serta peningkatan target produk ikan budidaya.
KJA yang dibuat di dua nagari, Muaro Pingai dan Singkarak merupakan bantuan dari dana APBN dan APBD pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar. KJA tersebut berjumlah 13 unit dengan masing-masing unit terdiri atas empat lobang dapat menampung 1.500 ekor ikan yang dapat dipanen setiap tiga bulan sekali dengan jumlah pakan mencapai 1.150 kg/3 bulan tersebut.http://ichastore.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar