Setelah membudidayakan kerang mutiara di Kepulauan Mentawai, kini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, menjadikan kawasan teluk Sungai Nipah, Pesisir Selatan sebagai areal budidaya kerang mutiara yang baru untuk Sumbar. Malah proses pembudidayaan barang perhiasan bernilai tinggi itu sudah dimulai sejak beberapa bulan belakangan. Hingga kini prosesnya masih berlangsung.
Pola yang digunakan masih sama dengan Mentawai. Melalui keramba-keramba hingga menghasilkan mutiara berkualitas bagus.
Petugas DKP melakukan uji coba budidaya mutiara tersebut. Diharapkan tahun ini bisa dikembangkan masyarakat dan bisa dikomersilkan. Bibit mutiara yang berasal dari kerang tersebut dibawa dari Mentawai dan juga Mataram. Khusus untuk lokasi Sungai Nipah, jika uji coba itu berhasil baru dikembangkan ke masyarakat sehingga memberikan nilai tambah untuk masyarakat setempat.
Ditambahkan, sebelum bibit mutiara dimasukkan ke keramba, lebih dulu di uji coba di Balai Informasi Pertanian (BIP) Pesisir Selatan. Dengan harapan kerang-kerang tersebut bisa menghasilkan mutiara-mutiara yang tidak kalah saing dengan mutiara yang ada di Provinsi lain. Pengembangan mutiara melalui keramba itu dilakukan dengan perawatan khusus, seperti air keramba mesti harus bersih dan tidak berwarna, jauh dari persawahan dan lain sebagainya.
Sejauh ini budidaya mutiara di Indonesia telah menyebar diperairan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Lampung. Perairan yang tidak dapat digunakan untuk budidaya mutiara hanya perairan di Pulau Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar