Pengadaan bibit melalui persemaian
Untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang baik, dilakukan melalui pengadaan bibit dengan persemaian. Pematahan Dormansi Biji untuk mempercepat perkececambahan
Secara alami biji aren memiliki masa dormansi yang cukup lama, yaitu bervariasi dari 1-12 bulan yang terutama disebabkan oleh kulit biji yang keras dan impermeabel sehingga menghambat terjadinya imbibisi air ke dalam biji. Upaya pematahan dormansi telah dilakukan untuk mengatasi impermeabilitas kulit biji ini melalui perendaman dengan HCl, H2SO4, air panas dan skarifikasi.
Dikenal beberapa cara untuk memecahkan dormansi biji aren, yakni sebagai berikut :
- Merendam biji dalam larutan HCL dengan kepekatan 95 % dalam waktu 15 – 25 menit.
- Merendam biji dengan larutan KNO3 dengan kepekatan 0,5 % selama 36 jam (Saleh, 2003)
- Meredam biji dalam air panas bersuhu 50ยบ selama 3 menit.
- Memberi perlakuan fisik dengan mengikis punggung (dekat embrio) atau skarifikasi dengan kertas amplas
- Media penyemaian dapat dibuat dengan kantong plastic ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan kompos, pasir dan tanah 3 : 1 : 1 dan lubangi secukupnya pada bagian bawahnya sebagai saluran drainase. Biji-biji yang telah diperlakukan tersebut dimasukan kedalam kantong plastic tersebut sedalam sekitar ¾ bagian biji di bawah permukaan tanah dengan lembaga menghadap ke bawah dengan posisi agak miring.
Pemeliharaan bibit polibag kecil di persemaian tahap 1 dilakukan dengan cara :
Benih yang sudah berkecambah di tanam dalam polibag ukuran 15 x 20 cm dengan media tanam campuran tanah : sekam : pupuk kompos (3 : 1 :1) atau bahan dan perbandingan yang lain. Bibit polibag ini disusun dengan agak dijarangkan dengan jarak antar polibag sekitar 20-30 cm. Penyiraman bibit 2 kali sehari, pagi jam 08.00 – 09.00 dan sore hari jam 15.00 – 16.00. Adapun jenis dan jumlah pupuk yang diberikan pada saat persemaian ini belum terlalu banyak, karena tanamannya masih kecil. Persemaian 1 ini berjalan selama antara 4-5 bulan atau sesuai perkembangan tanaman, sehingga polibag terasa sudah tidak nyaman lagi bagi bibit tanaman aren ini, karena perkembangan akar, batang dan daunnya sudah agak besar.
Pemeliharaan bibit polibag besar di persemaian tahap 2 dilakukan dengan cara :
Ukuran polibag yang digunakan pada persemaian 2 ini sama dengan yang digunakan untuk bibit kelapa sawit, yaitu ukuran 20 kg atau berukuran , 50×80 atau 60×90 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah : sekam : pupuk kompos (4:2:2). Setelah polibag besar diisi media sekitar 1/2 volume polibag, polibag bibit disusun teratur dengan jarak antar polibag sekitar 80 – 100 cm.
Pemindahan bibit dari polibag pertama ke polibag besar dilakukan tidak merubah posisi letak polibag besar yang sudah berisi tanah. Bibit dan medianya diambil dengan cara merobek polibag kecil dengan pisau tanpa membongkar media dan susunan perakarannya, kemudian diletakkan pada polibag yang sudah berisi tanah tersebut. Media tanah ditambahkan untuk menutup bibit tersebut sehingga polibag terlihat penuh. Penyiraman dilakukan minimal satu hari sekali, tergantung kelembaban tanah atau curah hujan. Pemupukan dilakukan setiap sebulan sekali dengan jenis pupuk Urea & SP 36 sebanyak 10 -20 gram/ pohon, atau bisa juga dilakukan setiap 2 bulan dengan jenis pupuk Urea & SP 36 sebanyak 20 -40 gram/ pohon. Pemeliharaan dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan, dengan umur bibit sekitar 16-18 bulan setelah semai.
Sumber :
Jermias J. Putinella, S.Hut ( Pelatihan Penyuluh Tk. Ahli )
Balai Pendidikan dan Pelatihan, Kehutanan Makassar, 2013http://ichastore.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar